PROTEKSI MODE
Selain menggunakan sistem proteksi pasif, saat ini pabrikan pesawat televisi sebagian besar telah menambahkan sistem proteksi aktif pada produk-produk nya. Pada sistem proteksi pasif, komponennya hanya berupa fuse (sekering) yang akan terbakar (putus) jika sistem mengalami arus berlebihan, dan atau dioda zener yang akan hubung pendek (short / konsleting / korsleting) jika sistem mengalami tegangan berlebihah. Sedangkan pada sistem proteksi aktif maka sistem akan menuju ke PROTECT MODE yang ditandai dengan pesawat dalam kondisi standby dan dibarengi dengan lampu indikator yang berkedip dengan irama tertentu (pada beberapa merek) jika sistem mendeteksi kondisi-kondisi yang tidak normal.Penerapan sistem proteksi aktif ini dimaksudkan antara lain untuk melindungi pesawat dari kerusakan yang lebih serius, melindungi kerusakan pada tabung CRT, mencegah timbulnya sinar-x, dan mencegah kemungkinan terbakarnya komponen hingga menimbulkan asap yang dapat memicu aktifnya alarm / penyiram api di tempat-tempat yang menerapkan sistem pencegah kebakaran dengan menggunakan detektor asap (smoke detector).
Titik-titik proteksi
Banyak nya titik proteksi pada setiap merek pesawat televisi berbeda-beda, tetapi dari sekian banyak merek pesawat televisi yang ada dipasaran, SHARP memiliki rekor terbanyak dalam hal jumlah titik yang di proteksi, sehingga tidak heran jika banyak sekali dijumpai teknisi yang mengeluh saat memperbaiki pesawat televisi merek sharp, dan tidak sedikit pula yang kemudian menggantinya dengan mesin (chasis) baru karena merasa kesulitan dalam memperbaikinya padahal terkadang hanya disebabkan oleh sistem proteksinya saja yang tidak normal.
Titik-titik proteksi yang umum diterapkan pada pesawat televisi antara lain : proteksi sinar-x, proteksi tegangan 5 volt, 8 volt, 16 / 26 volt (Sound amp supply ), 24 / 45 volt (vertical supply), 33 volt (BT tuner), dan 180 volt (RGB Amplifier), proteksi arus B+, proteksi defleksi vertical (vertical guard / CRT protector / neck protektor), proteksi ABL (automatic brightness limiter), proteksi suhu berlebihan (over thermal protector) dan proteksi white balance.
Dari sekian banyak titik-titik proteksi tersebut dapat dikelompokkan menjadi 5 sistem proteksi, yaitu :
1. Sistem Proteksi Tidak Adanya Tegangan (No Voltage Protection / NVP )
Sistem proteksi ini digunakan untuk memproteksi dari tidak adanya tegangan pada titik yang di proteksi, kenapa tidak adanya tegangan harus di proteksi ?, karena tidak adanya tegangan pada sebuah titik bisa jadi disebabkan adanya hubungan pendek / konsleting pada titik tersebut sehingga mencegah power supply yang men-supply daya pada titik tersebut terjadi beban yang berlebihan yang dapat mengakibatkan power supply rusak bahkan lebih serius dapat menyebabkan terbakarnya komponen akibat adanya konsleting.
Sistem proteksi ini juga digunakan untuk melindungi kerusakan tabung CRT yang disebabkan rusaknya sistem defleksi vertical, dimana jika sistem defleksi vertical bermasalah akan menyebabkan sebuah garis horiontal yang sangat terang pada layar CRT yang jika dibiarkan dalam waktu lama akan menyebabkan lapisan fosfor pada tabung CRT terbakar, oleh sebab itulah sistem proteksi yang dipasang pada defleksi vertical ini kadang juga disebut dengan CRT protector atau neck protector.
Cara bekerjanya sistem proteksi ini adalah sebagai berikut, perhatikan skema rangkaian, saat kondisi normal maka besar tegangan pada pin protec adalah kurang lebih sebesar tegangan Vcc karena adanya R Pull Up, tetapi pada saat kondisi tidak normal dimana tegangan pada titik yang diproteksi lebih rendah dari tegangan pada pin protec, maka tegangan akan mengalir melalui dioda proteksi dan menyebabkan tegangan pada pin protec turun sebesar tegangan pada titik yang diproteksi, jika titik yang diproteksi sebesar nol volt, maka tegangan pada pin protec pun turun menjadi nol volt, pada kondisi ini maka sistem proteksi menjadi aktif karena pin protec pada IC Micom / Jugle yang menerapkan sistem aktif saat kondisi rendah (active low), perhatikan adanya resistor pull up yang dipasang pada pin protec yang menunjukkan pin tersebut aktif saat kondisi rendah (active low).
Namun jika pada titik yang diproteksi terdapat tegangan yang lebih tinggi dari tegangan pada pin protec, maka tegangan tersebut tidak akan mengalir melalui dioda proteksi, kecuali dioda proteksi mengalami kebocoran, sehingga jika sistem proteksi aktif padahal titik yang diproteksi dalam kondisi normal, patut dicurigai dioda proteksi nya yang mengalami kerusakan, atau resistor pull up yang kemungkinan terbuka (resistansinya naik / molor).
Sistem proteksi ini biasanya diterapkan untuk proteksi tegangan 5 volt, 8 volt, 16 / 26 volt (Sound amp), 24 / 45 volt (vertical supply), 33 volt (BT tuner), 180 volt (RGB Amplifier) dan Vertical Output (melalui penyearah terlebih dahulu).
SELANJUTNYA >>
Jika ada diantara sobat semua yang punya pengalaman tentang hal diatas, gak ada ruginya jika kita saling berbagi kepada sesama agar ilmu yang kita miliki bisa bermanfaat buat orang banyak, sobat bisa berbagi pada kotak komentar dibawah..Sumber: http://www.beteve.com
0 comments:
Post a Comment
Syarat Berkomentar:
Tanpa Sara
Tanpa Spam
Jangan Membuat Link Hidup Di Tengah Komentar
Berkomentarlah Yang Sopan Dan Bijak Agar Diharagai Oleh Orang Lain.
Komentar Yang Mengabaikan Syarat Diatas Akan Di Hapus,Terima Kasih...!